Menteri Lingkungan Hidup Lantik 43 Pejabat Tinggi Pratama

    Menteri Lingkungan Hidup Lantik 43 Pejabat Tinggi Pratama

    Jakarta, 13 Januari 2025 – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Hanif Faisol Nurofiq, melantik 43 pejabat tinggi pratama (eselon 2) di lingkungan kementerian sebagai bagian dari upaya mempercepat penanganan berbagai permasalahan lingkungan hidup yang semakin kompleks. Pelantikan ini dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 1 Tahun 2024 yang telah disahkan sebelumnya.

    Dalam pidatonya, Menteri Hanif menegaskan pentingnya sinergi antar pihak untuk menghadapi tantangan lingkungan yang semakin dinamis. Permasalahan seperti pengelolaan sampah plastik, pencemaran sungai, dan penurunan muka tanah di pesisir menjadi prioritas yang harus segera ditangani. "Kita menghadapi dinamika luar biasa. Sampah plastik, konflik sampah antar daerah, hingga pencemaran sungai harus ditangani secara kolaboratif, " ujar Menteri Hanif.

    Beliau juga menyoroti masalah penurunan muka tanah di pesisir utara Jawa, termasuk Jakarta, akibat eksploitasi air tanah yang masif. Menurut data, permukaan tanah di wilayah ini turun hingga 10 cm per tahun. Selain itu, kenaikan permukaan air laut turut memperburuk situasi. "Langkah strategis harus dilakukan untuk mengembalikan fungsi hidrologis air, termasuk pengelolaan sungai seperti Ciliwung dan Citarum agar mampu mencukupi kebutuhan air masyarakat, " tambahnya.

    Sanksi Tegas untuk Pengelolaan Sampah yang Lalai
    Sebagai langkah konkrit, Kementerian Lingkungan Hidup telah menjatuhkan sanksi administratif kepada delapan kabupaten/kota di Provinsi Banten yang lalai dalam pengelolaan sampah. Selain itu, sebanyak 306 tempat pembuangan sampah di seluruh Indonesia akan dihentikan operasinya karena melanggar aturan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.

    "Pengelolaan sampah di hulu harus diperkuat untuk mengurangi tekanan pada tempat pembuangan akhir. Teknologi terbaik saat ini adalah pilah sampah yang harus diterapkan di semua wilayah, " kata Menteri Hanif.

    Upaya Menurunkan Emisi dan Perdagangan Karbon
    Dalam pidatonya, Menteri Hanif juga menyoroti pentingnya penurunan emisi gas rumah kaca untuk mengatasi perubahan iklim global. Suhu global saat ini telah meningkat 1, 45 derajat Celsius dari era pra-industri, berdasarkan laporan IPCC. "Kita akan mendorong penyelesaian peta jalan perdagangan karbon nasional, yang rencananya akan diluncurkan pada 20 Januari 2025 di Bursa Karbon Internasional, " jelasnya.

    Pengelolaan Sampah Makanan dan Pendidikan Lingkungan

    Selain itu, Menteri Hanif menyoroti program pengelolaan food waste di lokasi penyedia makanan bergizi gratis. Pemerintah akan memastikan setiap satuan pelayanan memenuhi kaidah pengelolaan sampah yang berkelanjutan. "Kami akan terus memonitor program ini agar dapat menjadi contoh pengelolaan yang ramah lingkungan, " katanya.

    Sebagai penutup, Menteri Hanif menekankan pentingnya membangun budaya peduli lingkungan di semua lapisan masyarakat. "Kita harus memulai dari generasi muda, komunitas lingkungan, hingga masyarakat umum. Semua harus terlibat agar kita bisa bersama-sama menjaga keberlanjutan lingkungan hidup, " tutupnya.

    Dengan pelantikan ini, diharapkan para pejabat yang baru dilantik dapat segera bekerja efektif untuk menghadapi berbagai tantangan lingkungan yang mendesak.

    klhk menteri lingkungan hidup
    Ayu Amalia

    Ayu Amalia

    Artikel Sebelumnya

    Pengecekan Lahan Ketahanan Pangan oleh Bhabinkamtibmas

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Koramil 0602-17/Carenang Serahkan Kunci Rumah Program Rutilahu Di Kecamatan Carenang 
    Dukung Ketahanan Pangan Nasional, PJU Polres Tangsel Tinjau Lahan di Beth Shalom Serpong
    Sambut HUT Ke-74 Penerangan TNI AD, Anggota Pendim 0602/Serang Ikuti Bakti Sosial Donor Darah 
    Musrenbang Pondok Ranji, Upaya Kolaboratif Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan
    Menteri Lingkungan Hidup Lantik 43 Pejabat Tinggi Pratama

    Ikuti Kami